1. Bahan pewarna
Zat aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia adalah zat warna
sintetik. Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus, maka zat warna
sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-organ
tertentu, terutama hati dan ginjal. Hati akan dipaksa bekerja keras untuk
merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati, padahal kemampuan hati
dalam hal ini sangat terbatas.
Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem
peredaran darah dan selanjutnya ke ginjal. Ginjal juga harus bekerja keras agar
bahan pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat warna sintetik
tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker.
2. Bahan pengawet
Pengawet
sintetik dapat membahayakan tubuh. Contoh bahan pengawet sintetik adalah
natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi anisol),
kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut
sering dipakai oleh industri makanan sebagai bahan pengawet dalam makanan
kaleng.
3. Pemanis Buatan
Macam – Macam Pemanis
Buatan:
1.
Siklamat, sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur
dengan pemanis lain. Citarasanya, menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit
dan mempertajam rasa dari campuran. Di Amerika sudah lama dilarang karena
secara signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah penggunaan siklamat
dan sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari.
2.
Sakarin; (sweet and low) sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih
diselidiki apakah mengandung zat Karsinogenik. manisnya 700 kali gula
3.
Aspartame; Nutrasweet,Equal) mengandung berbagai toksin yang meyebabkan gejala
sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta
menyebabkan penumpukan formaldehide ang merusak syaraf otak
4.
Sucralose; Klorinasi gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek samping
seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan
diare.
5.
Xylitol; biasanya akan terasa dingin jika mencair dalam mulut, sering
dipakai pada permen , tablet hisap
6.
Sorbitol; sudah dipakai selama 50 tahun terakhir. Sebagai pemanis , rasanya
lembut, memberi efek dingin pada mulut.
Dampak bagi tubuh :
· -Tingkatkan resiko Obesitas
·
-Karies gigi
·
-Diabetes Mellitus
·
-Panyakit kardiovaskuler,asteroklerosis
·
-Behavioral disturbance(sakit kepala, ganguan belajar, emosi dan
mental)
4. Mono Sodium Glutamat
(MSG)
Menurut Russell Blaylock, penulis buku
Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia
yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG
dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit
Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).
MSG juga meningkatkan risiko dan
kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika konsumsi glutamat
ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan kemudian ketika glutamat
diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat.
Berikut adalah beberapa
efek samping dan gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock
:
* Kejang
* Mual
* Alergi
* Ruam
* Serangan asma
* Sakit kepala
* Mulut terasa kering
* Hilang ingatan
Selain
bahaya dari berbagai zat additif, kandungan lemak yang tinggi dalam makanan
fast food juga dapat merangsang pertumbuhan kanker terutama kanker payudara.
Kandungan kolesterol dan kalori yang cukup tinggi juga dapat menyebabkan
kegemukan dan berbagai gangguan metabolisme dan jantung.
Hal
lain yang juga yang perlu diwaspadai dari makanan cepat saji adalah bahaya yang
terdapat pada kemasan. Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan
Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang
sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan
food safety (Kompas, 2003). Umumnya produsen jarang mempertimbangkan faktor
kesehatan. Produsen memilih kemasan dengan pertimbangan tampilan yang menarik,
melindungi produk yang dikemas dan faktor ekonomis.
Bahan yang
selama ini digunakan memiliki beberapa dempak negatif bagi
kesehatan,diantaranya:
·
plastik
atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget) bersifat mutagenik (mengubah
gen) dan karsinogenik,
·
PVC
(polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula) yang dapat menghambat
produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) ,
·
kaleng
(makanan buah, susu, makanan lauk-pauk) disinyalir mengandung timbal (Pb) dan
VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker
(Media Indonesia, 2003).
Jadi, bagaimana para pembaca sekalian? Masih mau makan makanan cepat saji?
*Dari berbagai sumber...