Rabu, 28 Januari 2015

Bahaya Makanan Cepat Saji

         Apabila Anda cermati komposisi pada makanan cepat saji, pasti tidak lepas dari berbagai zat aditif, seperti MSG ( Mono Sodium Glutamat), berbagai jenis pewarna sintetis, juga pengawetseperti Natrium benzoat, dll



         Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kesehatan. Mungkin Anda tidak akan merasakan dampak negatif apapun meskipun Anda biasa mengkonsumsi makanan cepat saji, tapi waspadalah karena dampak negatif zat aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji bisa terjadi sacara langsung maupun tidak langsung, bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang bahkan hingga puluhan tahun kemudian baru terasa akibatnya.
            

              Pengaruh zat-zat aditif antara lain sebagai berikut:

1. Bahan pewarna

 

Zat aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia adalah zat warna sintetik. Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus, maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal. Hati akan dipaksa bekerja keras untuk merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati, padahal kemampuan hati dalam hal ini sangat terbatas.
Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem peredaran darah dan selanjutnya ke ginjal. Ginjal juga harus bekerja keras agar bahan pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat warna sintetik tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker.

2. Bahan pengawet

 

Pengawet sintetik dapat membahayakan tubuh. Contoh bahan pengawet sintetik adalah natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi anisol), kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut sering dipakai oleh industri makanan sebagai bahan pengawet dalam makanan kaleng.



3. Pemanis Buatan


Macam – Macam Pemanis Buatan:

1.    Siklamat, sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur dengan pemanis lain. Citarasanya, menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit dan mempertajam rasa dari campuran. Di Amerika sudah lama dilarang karena secara signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah penggunaan siklamat dan sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari.

2.    Sakarin; (sweet and low) sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih diselidiki apakah mengandung zat Karsinogenik. manisnya 700 kali gula

3.    Aspartame; Nutrasweet,Equal) mengandung berbagai toksin yang meyebabkan gejala sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta menyebabkan penumpukan formaldehide ang merusak syaraf otak

4.    Sucralose; Klorinasi gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek samping seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan diare.

5.    Xylitol; biasanya akan terasa dingin jika mencair dalam mulut, sering dipakai pada permen , tablet hisap

6.    Sorbitol; sudah dipakai selama 50 tahun terakhir. Sebagai pemanis , rasanya lembut, memberi efek dingin pada mulut.


    Dampak bagi tubuh : 

·         -Tingkatkan resiko Obesitas

·         -Karies gigi

·         -Diabetes Mellitus

·         -Panyakit kardiovaskuler,asteroklerosis

·         -Behavioral disturbance(sakit kepala, ganguan belajar, emosi dan mental)      

                                               

4. Mono Sodium Glutamat (MSG)
     Menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).
      MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika konsumsi glutamat  ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat.
Berikut adalah beberapa efek samping dan gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock :

    * Kejang

    * Mual
    * Alergi
    * Ruam
    * Serangan asma
    * Sakit kepala
    * Mulut terasa kering
    * Hilang ingatan 



Selain bahaya dari berbagai zat additif, kandungan lemak yang tinggi dalam makanan fast food juga dapat merangsang pertumbuhan kanker terutama kanker payudara. Kandungan kolesterol dan kalori yang cukup tinggi juga dapat menyebabkan kegemukan dan berbagai gangguan metabolisme dan jantung.

Hal lain yang juga yang perlu diwaspadai dari makanan cepat saji adalah bahaya yang terdapat pada kemasan. Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003). Umumnya produsen jarang mempertimbangkan faktor kesehatan. Produsen memilih kemasan dengan pertimbangan tampilan yang menarik, melindungi produk yang dikemas dan faktor ekonomis.

Bahan yang selama ini digunakan memiliki beberapa dempak negatif bagi kesehatan,diantaranya:
·         plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget) bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik,
·         PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula) yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) ,
·         kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk) disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003).

Jadi, bagaimana para pembaca sekalian? Masih mau makan makanan cepat saji?

 *Dari berbagai sumber...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar